Monday, October 02, 2006

Memprogram itu Asik (Kalau Dinikmati)

Karena tuntutan profesi sebagai dosen, saya mengambil S3 lagi mulai tahun lalu. Tidak jauh-jauh, di ITB juga. Penelitian saya yang berhubungan dengan citra dan sekuriti (saya sungguh menyenangi kedua bidang ini) mengharuskan saya untuk coding lagi yaitu membuat program. Kali ini saya memprogram menggunakan MATLAB karena MATLAB sudah menyediakan infrastruktur yang kaya untuk pemrosesan citra dan sinyal digital (ada toolbox nya). Terus terang memprogram dengan menggunakan MATLAB adalah hal yang masih baru bagi saya. MATLAB sudah jamak digunakan mahasiswa dan dosen (serta peneliti) di bidang teknik, seperti Teknik Elektro, Teknik Mesin, Teknik Sipil, dan sebagainya. Di Informatika ITB, hampir tidak pernah mahasiswa kami menggunakan MATLAB karena mereka jarang mendapat tugas terkait komputasi teknik. Kebanyakan mahasiswa kami meggunakan kakas bertujuan umum seperti .NET, Java, Delphi, Visual C++, dan sebagainya. Lagipula, mereka dianjurkan membuat primitif fungsi sendiri ketimbang menggunakan fungsi built-in yang tersedia di dalam kakas (sembari belajar).

Saya tidak hendak menceritakan seluk beluk MATLAB, tetapi pengalaman perihal memprogram. Karena MATLAB baru bagi saya, maka saya tertantang untuk menguasainya dalam waktu cepat. Seperti jargon yang sering kita dengar bahwa keahlian tentang sesuatu hanya bisa diperoleh jika kita banyak mempunyai "jam terbang". Hal ini berlaku pula jika kita ingin mendalami sebuah kakas baru. Perlu waktu yang intensif untuk bisa menguasai pemrograman dengan kakas baru seperti MATLAB ini. Learning by doing mungkin cara yang paling efektif. Mencoba sendiri atau bereksperimen sendiri dapat meningkatkan daya serap penguasaan materi. Ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh William Glasser bahwa jika hanya membaca, maka hanya 10% saja materi yang bisa kita kuasai. Kinerja pembelajaran semakin meningkat jika kita mendengar, melihat, mendiskusikan dengan teman, dan jika melakukan eksperimen sendiri maka 80% dari materi pembelajaran dapat kita raih, dan 90% jika kita ajarkan kepada orang lain.

Jika anda berkunjung ke Informatika ITB, anda akan melihat mahasiswa kami di lab-lab yang begitu asik memprogram atau mempelajari kakas pemrograman baru (seperti C#), platform baru (seperti .NET), dan sebagainya. Mahasiswa betah berlama-lama di lab karena memang resource yang tersedia dapat diperoleh dengan mudah (buku, piranti lunak). Keseriusan bereksperimen sendiri tidak membuat mereka melupakan aktivitas internet yang menyenangkan seperti chatting dengan Yahoo Messenger. Sambil memprogram ya chatting juga.

Memprogram telah membius banyak orang, tidak hanya dari kalangan informatika saja. Mahasiswa dan dosen dari luar IF pun banyak yang melakukan kegiatan ini, bahkan sebagian mereka mungkin lebih mahir dari orang informatika sendiri. Bahkan seorang kolega di Elektro mengaku lebih menyukai memprogram ketimbang mengulik elektonika atau IC design yang merupakan bidang "lamanya". Mungkin perlu penjelasan mengapa banyak orang tertarik di bidang teknologi informasi khususnya mengembangkan program aplikasi. Teknologi informasi bagaikan gadis cantik yang dikerubuti banyak orang, tidak peduli latar belakangnya apa. Semua ini dapat dijelaskan namun penjelasan apapun akhirnya bermuara pada uang juga, istilahnya UUD (Ujung-ujungnya duit)) :-)

1 Comments:

Blogger rizli said...

selamat berjuang pak.

11:52 AM  

Post a Comment

<< Home